Upaya Pelaksanaan Pembangunan Kepariwisataan di Kabupaten Sampang
Studi: Implementasi Pasal 8 Ayat (1) Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
DOI:
https://doi.org/10.62383/konstitusi.v1i4.249Keywords:
Tourism, Local Government, DevelopmentAbstract
Sampang regency, located on Madura Island, is one of the districts that has abundant natural resources. There are various kinds of tourism potential in Sampang Regency. Tourism Management in Sampang Regency requires integrated and structured planning in order to improve the quality of existing tourism. One form of tourism planning in accordance with Article 8 paragraph (1) of Law No. 10 of 2009 on tourism, namely with the Master Plan of Tourism Development (RIPPARKAB), but until now the Sampang Regency government has not passed local regulations governing RIPPARKAB. The method used in this study is empirical juridical method, where this study was conducted by examining the actual circumstances or real circumstances that occur in society with the aim of knowing and finding the facts and data needed. The results showed that, Sampang Regency government efforts in the process of Tourism Development is to establish a decree of the Regent who set an area into a tourist spot. In addition, the Sampang Regency government has also drafted and will soon pass a regional regulation on RIPPARKAB as a guideline and implementation of Article 8 paragraph (1) of Law No. 10 of 2009 on tourism.
Downloads
References
Bachtiar. (2018). Metode penelitian hukum. Tangerang: UNPAM PRESS.
Gifari, T. W. (2023). Pengembangan pariwisata di Gunung Karang berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Pandeglang. Prosiding Seminar Nasional Komunikasi, Administrasi Negara dan Hukum, 1(1), 315–326. https://doi.org/10.30656/senaskah.v1i1.225
Mali, M. G. (2021). Peran pemerintah dalam pengembangan pariwisata era new normal di Daerah Istimewa Yogyakarta melalui aplikasi Visiting Jogja. Destinesia: Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata, 3(1), 1–11. https://doi.org/10.31334/jd.v3i1.1796
Meyers, K. A.-B. (2009). Pengertian pariwisata. Jakarta: Unesco Office.
Muhammad, A. K. (2004). Hukum dan penelitian hukum. Bandung: Citra Aditya.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
Saranani, A. M. (2022). Tinjauan yuridis pegelolaan objek wisata permandian di Kecamatan Amonggedo Kabupaten Konawe. SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, dan Antropologi, 1(2), 67–76. https://doi.org/10.54443/siwayang.v1i2.150
Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Waluyo, B. (2002). Penelitian hukum dalam praktek. Jakarta: Sinar Grafika.
Yakup, A. P., & Haryanto, T. (2021). Pengaruh pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Bina Ekonomi, 23(2), 39–47. https://doi.org/10.26593/be.v23i2.3266.39-47
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Konstitusi : Jurnal Hukum, Administrasi Publik, dan Ilmu Komunikasi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.