Analisa Yuridis Penerapan Hukum Pidana Internasional Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang Nasional
DOI:
https://doi.org/10.62383/federalisme.v1i3.12Keywords:
TPPU, International Crime, National CrimeAbstract
Its implementation and application require the use of the TPPU Law by relying on the initial crime or primary crime, the main crime according to investigators and prosecutors is part of the formal and material requirements in an event file, for its fulfillment if it is incomplete it can be considered unable to carry out prosecution by prioritizing formal processes. Money laundering cases are rarely charged under the TPPU Law because the charges given are not cumulative charges, and are only limited to the initial crime, complicated bureaucracy and difficult communication between agencies due to the integrity that does not exist between judicial institutions as a criminal justice system, lack of socialization process and regarding the anti-money laundering regime to investigators, public prosecutors, and PPATK. The problem in this study is how to apply international criminal law to money laundering. The application of International Money Laundering into Indonesia's national criminal law depends on compliance with international treaties governing transnational criminal activities. This agreement has been approved and implemented by the legal and regulatory framework of the country. This impact is seen in lawmaking, the passing of Presidential Decrees, and the legal doctrine articulated in this agreement. The Money Laundering Act serves as an example of domestic criminal legislation promulgated as a means of enforcing international conventions
Downloads
References
LITERASI
Antyastuti, A. D. (2021). Penerapan hukum pidana internasional terkait pembuktian tindak pidana pencucian uang dalam hukum pidana nasional. Fakultas Hukum Dan Komunikasi Prodi Ilmu Hukum Universitas Katolik Soegijapranata.
Azzahra, A. (2012). Tinjauan yuridis pelaksanaan pemeriksaan oleh pusat pelaporan dan analisis transaksi keuangan berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang. Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Halif, H. (2014). Pembuktian tindak pidana pencucian uang tanpa dakwaan tindak pidana asal (kajian putusan Nomor 57/PID. SUS/2014/PN. SLR).
Hartono, S. (1995). Perencanaan pembangunan hukum nasional (materi hukum, proses, dan mekanisme) dalam PJP II. Majalah Padjadjaran, (I).
Husein, Y. (2003). Tindak pidana pencucian uang (money laundering) dalam perspektif hukum internasional. Indonesian Journal of International Law, 1, 342.
Husein, Y. (2005). Soal cuci uang, Indonesia dianggap aman. Majalah Pilars, (3).
Husein, Y. (2007). Bunga rampai anti pencucian uang. Jakarta: Books Terrace & Library.
Krisnamurti, H. (2015). Pembuktian tindak pidana pencucian uang. Wacana Paramarta: Jurnal Ilmu Hukum, 14(1).
Kusumaatmadja, M., & Agoes, E. R. (2003). Pengantar hukum internasional. Alumni.
Mansur, & Junaidi, A. (2023). Pengaruh hukum pidana internasional terhadap politik hukum pidana dan pemidanaan hukum pidana nasional dalam pencucian uang. Thusscience: Jurnal Hukum Dan Ilmu Sosial, 1(1), 16-23. Retrieved from https://globaldifa.com/index.php/thusscience/article/view/2
Muladi. (1990). Proyeksi hukum pidana materiil Indonesia di masa datang. Pidato Pengukuhan Guru Besar, Undip.
WEBSITE
Husein, Y. (2023). Rezim anti pencucian: peran strategis dan perkembangan terkini. Diakses melalui https://www.bphn.go.id/data/documents/pphn_bid_polhuk&pemidanaan.pdf pada 17 Agustus 2023.