Pelaksanaan Tugas Camat dalam Membina dan Mengawasi Kegiatan Pembangunan Desa di Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang

Authors

  • Melton Herison Nenometa Universitas Nusa Cendana
  • Hernimus Ratu Udju Universitas Nusa Cendana
  • Cyrilius W,T. Lamataro Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.62383/federalisme.v1i3.51

Keywords:

Duties of Subdistrict Head, Developing, Supervising, Village Development

Abstract

The implementation of the Subdistrict Head's duties in fostering and overseeing village development activities in Sulamu Subdistrict, Kupang Regency, can be categorized as uneven and not well-realized. The village development programs in Sulamu Subdistrict can be said to have not been well-implemented, as evidenced by several issues, including insufficient progress in physical infrastructure such as roads and bridges being in poor condition. The aim of this research is to identify the factors hindering the execution of the Subdistrict Head's duties. This study is based on empirical juridical research, employing an approach that utilizes primary data collected directly from the research site. Based on the findings, the inhibiting factors of the Subdistrict Head's duties include human resources factors, infrastructure factors, and coordination factors.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku

Abdulkadir, M. (2004). Hukum dan penelitian hukum. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.

Afifuddin, A., & Ahmad, B. (2009). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Gie, T. L. (1967). Pertumbuhan pemerintahan daerah di negara Republik Indonesia. Yogyakarta: Liberty.

Himayan, M. (2004). Pokok-pokok organisasi modern. Jakarta: Bina Ilmu. (As cited in Harahap, E. Y.)

Kaloh, J. (2002). Mencari bentuk otonomi daerah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Kartasapoetra, R. G. (1987). Sistematika hukum tata negara. Jakarta: Bina Aksara.

Koesoemahatmadja, A. (1979). Pengantar ke arah sistem pemerintahan daerah di Indonesia. Jakarta: Bina Cipta.

Koswara, E. (2001). Otonomi daerah: Untuk demokrasi dan kemandirian rakyat. Jakarta: Yayasan PARIBA.

Kusnardi, M., & Ibrahim, H. (1998). Pengantar hukum tata negara Indonesia. Jakarta: Pusat Studi HTNFH UI dan Sinar Bakti.

Meleong, K. (2004). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Nining, S. (2014). Peran pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat desa Oematnunu Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang ditinjau dari Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2006 tentang susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa.

Siregar, R. A., et al. (2021). Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa. Journal. Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan.

Soehino. (2005). Ilmu negara. Yogyakarta: Liberty.

Syafruddin, A. (1991). Titik berat otonomi daerah pada daerah tingkat II dan perkembangannya. Bandung: Mandar Maju.

Widjaja, H. A. W. (2003). Otonomi daerah dan daerah otonomi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Widjaja, H. A. W. (2003). Otonomi desa merupakan otonomi yang asli, bulat dan utuh. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kecamatan.

Published

2024-08-12

How to Cite

Melton Herison Nenometa, Hernimus Ratu Udju, & Cyrilius W,T. Lamataro. (2024). Pelaksanaan Tugas Camat dalam Membina dan Mengawasi Kegiatan Pembangunan Desa di Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang. Federalisme: Jurnal Kajian Hukum Dan Ilmu Komunikasi, 1(3), 78–87. https://doi.org/10.62383/federalisme.v1i3.51

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.