Analisis Terkait Pembuktian Tindak Pidana Penganiayan Berdasarkan Perspektif Hukum Forensik

Authors

  • Adinda Kusumaning Ratri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Handar Subhandi Bakhtiar Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.62383/mahkamah.v1i4.175

Keywords:

Evidence, Persecution, Forensic Law

Abstract

The examination of a criminal case in the judicial process is essentially aimed at finding the material truth of the case. Along with the increase in criminal cases with various motives and modes, science is needed to support the interests of law enforcers. Forensic medicine or also known as judicial medicine is becoming increasingly important for the judicial process to obtain justice.  This research discusses evidence in the crime of persecution from the point of view of forensic law. In this research, the author uses normative legal research methods using legal sources from primary legal materials in the form of environmental law legislation and secondary legal materials in the form of books and articles on waste management. The conclusion obtained in this paper is that Visum et Repertum is one of the valid evidence in the process of proving persecution cases, the role of forensic doctors can be as Visum et Repertum makers and doctors as expert witnesses.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arief, B. N. (2010). Bunga rampai kebijakan hukum pidana. Jakarta: Kencana.

Ariman, H. M. R., & Raghib, F. (2015). Hukum pidana. Malang: Setara Press.

Ekoyusmario, M., Humaerah, & Agis, A. (2022). Kekuatan hukum visum et repertum dalam pembuktian tindak pidana penganiayaan: Studi Polres Enrekang Muh. Journal of Lex Generalis (JLS), 1(4), 489–501.

Harahap, L. H., Kinaryosi, R., et al. (2016). Tinjauan hukum normatif mengenai pentingnya ilmu forensik kedokteran dalam tindak pidana penganiayaan. 6(3), 1–23.

Munib, M. A. (2018). Tinjauan yuridis kewenangan kepolisian Republik Indonesia dalam penyelidikan dan penyidikan menurut Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana. Justitiable-Jurnal Hukum, 1(1), 60–73.

Ohoiwutuz, T. (2007). Ilmu kedokteran forensik: Indeks dan depresi hukum pada ilmu kedokteran. Malang: Bayu Medika.

Pane, M. D. (2017). Pengganti kerugian negara dalam tindak pidana korupsi: Alternatif pengganti pidana penjara dan pidana mati dalam perspektif pemberantasan korupsi. Bandung: Logos Publishing.

Prinst, D. (1998). Hukum acara pidana dalam praktik. Jakarta: Djambatan.

Silalahi, R. (2020). Peran ilmu kedokteran forensik dalam pembuktian tindak pidana penganiayaan. Jurnal Psikogenesis, 2(1).

Soekanto, S. (1986). Pengantar penelitian hukum. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Soekanto, S., & Sri. (2006). Penelitian hukum normatif: Suatu tinjauan singkat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soeparmono. (2016). Keterangan ahli & visum et repertum dalam aspek hukum acara pidana. Bandung: CV. Mandar Maju.

Susanti, R. (2013). Peran dokter sebagai saksi ahli di persidangan. Jurnal Kesehatan Andalas, 2(2), 101. https://doi.org/10.25077/jka.v2i2.133

Trianziani, S. (2020). Peranan visum et repertum pada tahap penyidikan dalam mengungkap tindak pidana penganiayaan. 4(November), 274–282.

Published

2024-10-07

How to Cite

Adinda Kusumaning Ratri, & Handar Subhandi Bakhtiar. (2024). Analisis Terkait Pembuktian Tindak Pidana Penganiayan Berdasarkan Perspektif Hukum Forensik . Mahkamah : Jurnal Riset Ilmu Hukum, 1(4), 84–91. https://doi.org/10.62383/mahkamah.v1i4.175

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.