Kekuasaan Pemerintah dalam Menangani Kekeringan di Kecamatan Sabu Liae, Kabupaten Sabu Raijua Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air

Authors

  • Lepa Avrilianti Putri Mone Mira Universitas Nusa Cendana
  • Hernimus Ratu Udju Universitas Nusa Cendana
  • Cyrilius W. T. Lamataro Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.62383/presidensial.v1i3.59

Keywords:

Drought, Role, District Government

Abstract

This research aims (1) to find out the regulation of the authority of the Sabu Raijua Regency Government in dealing with drought, and (2) to find out the government's efforts in dealing with drought in Sabu Raijua Regency. and (3) to find out the factors that hinder government efforts in dealing with drought in Sabu Liae District, Sabu Raijua Regency. This research uses a normative juridical approach and is supported by empiricial juridicial research. Data collection techniques in this study are interview data collection, and literature study, and analyzing data descriptively and perspectively. The results of the study indicate that (1) Sabu Raijua Regency has the authority to set policies according to its territory, so it is necessary to set policies in dealing with drought, the policies needed to deal with drought include various elements that can help better manage water resources and reduce the impact of drought so that there is no clean water crisis, in this case it must include various initiatives and actions, depending on local conditions and problems faced.  (2) Efforts made by the government in dealing with drought in Sabu Raijua Regency include: reforestation programs, extension programs, reservoir construction programs, and clean water distribution programs. (3) Factors that hinder government efforts in dealing with drought in Sabu Liae District, Sabu Raijua Regency include several factors, namely community legal awareness, cost factors, and facility factors. Based on the results of the research, it is hoped that the Sabu Raijua Regency government can be more reactive and proactive in making policies governing water resources by making local regulations on water resources in mitigating and adapting to climate change, including soil and water conservation programs.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdulkadir, M. (2004). Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Andi Sri Rezky Wulandari, & Anshori Ilyas. (2019). Pengelolaan Sumber Daya Air Di Indonesia: Tata Pengurusan Air Dalam Bingkai Otonomi Daerah. Gema Keadilan, 6(Edisi III), 287–299.

Asshiddiqie, J. (2006). Pengantar Ilmu Tata Negara (Jilid I). Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.

Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. (2002). Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Air. Indonesia: Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Harini, S. (2010). Membangun masyarakat sadar bencana. Jurnal Dakwah, IX(2), 158.

Ilmar, A. (2012). Hak Menguasai Negara Dalam Privatisasi BUMN. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kasim, H., & Anindyajati, T. (2016). Perspektif Konstitusional Kedudukan Negara Dan Swasta Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Menurut UUD 1945. Jurnal Konstitusi, 13(2), 455–479.

Merdekawan, S. R. (2022). Manfaat Air Bagi Makhluk Hidup. Jakarta Timur: PT Wadah Ilmu.

Muhaimin. (2020). Metode Penelitian Hukum. Mataram Press.

Munaf, Y. (2016). Hukum Administrasi Negara. Edited by Chaidir Elydar. Pekanbaru-Riau.

Nuryani, B. (2019). Air Sumber Kehidupan. Era Adicitra Intermedia.

Perdinan, Dkk. (2019). Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim Kab. Sabu Raijua. Kabupaten Sabu Raijua.

Puslitbang Sumber Daya Air. (2014). Naskah Ilmiah Analisa Kekeringan Untuk Pengelolaan Sumber Daya Air. Output Kegiatan Penelitian Prakiraan Dan Pengendalian Kekeringan Serta Pengembangan Peta Risiko Banjir Dan Kekeringan DSM/IP.01, 4.

Ramzati, & Mohammad Ali, H. (2015). Isu Tanggung Jawab Pelestarian Sumber Daya Air Pasca Pembatalan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004. Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 66(XVII).

Reed, S. B. (1995). Pengantar Tentang Bahaya (Edisi ke-3).

Sani, B. (2011). Sumber Daya Air Dan Kesejahteraan Publik. PT Penerbit Press.

Sheila B Reed. (1995). Pengantar Tentang Bahaya (Edisi ke-3).

Subagyo, P. J. (1999). Hukum Lingkungan: Masalah dan Penanggulangannya (Cetakan Kedua). Jakarta: Rhineka Cipta.

Sugiono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.

Supriyono. (2016). Terciptanya Rasa Keadilan, Kepastian dan Kemanfaatan dalam Kehidupan Masyarakat.

Triningsih, A. (2020). Penguasaan Negara Atas Sumber Daya Air Sebagai Upaya Mendukung Ekonomi. Legislasi Indonesia, 17(3), 343–354.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air. Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 6405.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Peradilan Anak yang Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Pelindungan Anak.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Hukum Acara Pidana.

Wahidin, S. (2016). Hukum Sumber Daya Air. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yulianto, D. (2021). Buku Pintar Penanggulangan Kekeringan. Edited by Samsuri. Yogyakarta: Diva Press.

Published

2024-08-19

How to Cite

Lepa Avrilianti Putri Mone Mira, Hernimus Ratu Udju, & Cyrilius W. T. Lamataro. (2024). Kekuasaan Pemerintah dalam Menangani Kekeringan di Kecamatan Sabu Liae, Kabupaten Sabu Raijua Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 Tentang Sumber Daya Air. Presidensial: Jurnal Hukum, Administrasi Negara, Dan Kebijakan Publik, 1(3), 01–12. https://doi.org/10.62383/presidensial.v1i3.59

Similar Articles

<< < 1 2 3 4 

You may also start an advanced similarity search for this article.