Akibat Hukum Perkawinan tidak Tercatat terhadap Legalitas Anak di Dsn Tanjung Desa Taman Jrengik Sampang

Authors

  • Laila Nadia Universitas Trunojoyo Madura
  • Sumriyah Sumriyah Universitas Trunojoyo Madura

DOI:

https://doi.org/10.62383/referendum.v1i4.285

Keywords:

Children, Legality, Marriage, Sampang, Unregistered

Abstract

Marriage is a human right, as stated in Article 28B paragraph (1) of the Second Amendment to the 1945 Constitution, and marriage is explicitly regulated in Law No. 1 of 1974 on Marriage. Article 2 of the Marriage Law states that marriage must be registered according to the applicable laws and regulations. However, this cannot be fully implemented throughout Indonesia, especially in the Dsn Tanjung area, Taman Kec Jrengik Sampang. One of the factors preventing full implementation is that marriages are conducted underage. This research uses an empirical research approach, also known as field research. The purpose of this method is to investigate the applicable legal provisions and their implementation in society. The research results show that children born from unregistered marriages face difficulties in obtaining civil status and legal certainty.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku

Dunn, J. (2003). Law, family and society: A guide for policy makers. Oxford University Press.

Kingdon, J. W. (1995). Agendas, alternatives, and public policies (2nd ed.). HarperCollins.

Stone, A. (2002). The law and social change: Understanding the impacts of law on communities. Routledge.

Stone, M. (2002). Marriage and family in the modern world. Oxford University Press.

Dunn, J. (2003). Children, rights, and law. Routledge.

Arikunto, S. (2012). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik (edisi revisi). Rineka Cipta.

Jurnal

Sulistyo, M. (2019). Akibat hukum perkawinan tidak tercatat terhadap status anak. Jurnal Hukum dan Masyarakat, 15(3), 142-156.

Laporan Pemerintah

Bappenas. (2021). Laporan tahunan tentang perkembangan pencatatan perkawinan di Indonesia. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Bappenas. (2021). Laporan penelitian tentang akses pencatatan perkawinan di daerah terpencil (p. 35). Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah

UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. (1974). Undang-Undang Republik Indonesia tentang Perkawinan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974, No. 1.

UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. (2006). Undang-Undang Republik Indonesia tentang Administrasi Kependudukan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006, No. 93.

PP No. 9 Tahun 1975 tentang Pencatatan Perkawinan. (1975). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tentang Pencatatan Perkawinan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1975, No. 9.

Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak Anak. (1989). Pasal 7.

Sumber Daring

Intanghina. (2008). Analisis yuridis status hukum istri yang menikah di bawah tangan berdasarkan ketentuan yang berlaku tentang perkawinan. Intanghina. https://intanghina.wordpress.com/2008/05/27/analisis-yuridis-status-hukum-istri-yang-menikah-di-bawah-tangan-berdasarkan-ketentuan-yang-berlaku-tentang-perkawinan/

Data dan Wawancara

Data yang diperoleh dari Kepala Dusun Tanjung, Desa Taman, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang (2021–pertengahan 2024).

Kitab Undang-Undang

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). (1847). Pasal 832.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata). (1847). Pasal 852.

Downloads

Published

2024-11-17

How to Cite

Laila Nadia, & Sumriyah Sumriyah. (2024). Akibat Hukum Perkawinan tidak Tercatat terhadap Legalitas Anak di Dsn Tanjung Desa Taman Jrengik Sampang. Referendum : Jurnal Hukum Perdata Dan Pidana, 1(4), 104–115. https://doi.org/10.62383/referendum.v1i4.285

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.