Tinjauan Yuridis Terhadap Ganti Rugi Tanah Untuk Pembangunan Kepentingan Umum Antara Pemilik Tanah Dengan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao
Studi Putusan Nomor 46/Pdt.G/2021/Pn Rno
DOI:
https://doi.org/10.62383/referendum.v2i1.537Keywords:
Compensation, Judge's Consideration, Legal ConsequencesAbstract
Land acquisition is an activity to provide land by providing adequate and fair compensation to the entitled party, either in the form of money, replacement land, resettlement, share ownership, or other forms agreed by both parties. The issue of compensation is one of the disputes that must be resolved in court and takes quite a long time. This study aims to determine how the judge's considerations are in decision Number 46 / Pdt.G / 2021 / Pn Rno and to find out the legal consequences for both parties in decision Number 46 / Pdt.G / 2021 / Pn Rno. This research is a normative legal research. Normative legal research, or legal research, is generally based on document studies by relying on legal sources such as laws and regulations, court decisions, legal theories, and expert opinions. The object of research in this writing focuses on a case study of a court decision with case number 46 / Pdt.G / 2021 / Pn Rno. The results of the study indicate that the unlawful act case filed at the Rote Ndao District Court has been implemented. The case has been decided fairly by the judge without harming either party/ so that the defendant, as the losing party, is obliged to pay compensation to the plaintiff and in return the plaintiff surrenders his land to be used as a regional government asset in the context of public services for the Rote Ndao community. Based on this, both parties should coordinate and involve related parties to find a bright spot. The government is also expected to be able to socialize the compensation case to the community. This is useful to prevent legal problems from arising in the future.
Downloads
References
Abulkadir Muhammad. (1982). Hukum perikatan. Bandung: Alumni.
Aneh, tergugat enggan bayar ganti rugi. (2021, November). Retrieved from https://www.newskpk.com/2021/11/aneh-tergugat-enggan-bayar-ganti-rugi.html
Bahrussan, Y. (Ed.). (2020). Teknis pemeriksaan perkara gugat waris bagi hakim peradilan agama. Yogyakarta: UII Press.
Djojodirdjo, M. A. M. (2010). Perbuatan melawan hukum. Jakarta: Pradnya Paramitha.
Hakim kabulkan gugatan Lens Haning, Pemkab Rote Ndao wajib bayar ganti rugi 24 miliar. (2022, Oktober 8). Retrieved from https://infontt.com/2022/hakim-kabulkan-gugatan-lens-haning-pemkab-rote-ndao-wajib-bayar-ganti-rugi-24-miliyar-/?amp=1
Hasanah, S. (2017, Mei 17). Hukum Online. Retrieved from https://www.hukumonline.com
Jenis-jenis putusan hakim dalam hukum acara perdata. (2021, Januari 6). Retrieved from https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2021/01/06/jenis-jenis-putusan-hakim-dalam-hukum-acara-perdata
Mertokusumo, S. (1984). Hukum acara perdata. Yogyakarta: Liberty.
Mertokusumo, S. (1986). Mengenal hukum (suatu pengantar). Yogyakarta: Liberty.
Moegni, D. (2010). Perbuatan melawan hukum. Jakarta: Pradnya Paramitha.
Mudakir, I. (2010). Pembebasan tanah untuk pembangunan kepentingan umum. Jakarta: Jala Permata Aksara.
Mukti, A. (n.d.). Praktek perkara perdata pada pengadilan agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyadi, M. (2017). Implementasi kebijakan pengadaan tanah untuk kepentingan umum di Jakarta Utara. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.
Nagoro, N. (1984). Politik hukum dan pembangunan agraria di Indonesia (Cet. II). Jakarta: Bina Aksara.
Oloan, S. (2004). Pengadaan tanah untuk kepentingan umum. Yogyakarta: Mitra Kebijakan Tanah Indonesia.
Parlindungan, A. P. (1999). Pendaftaran tanah di Indonesia. Bandung: Mandar Maju.
Patrik, P. (1994). Dasar-dasar hukum perikatan (perikatan yang lahir dari perjanjian dan dari undang-undang). Bandung: Mandar Maju.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tentang Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Pembangunan bagi Kepentingan Umum.
Prodjodikoro, W. (1960). Perbuatan melanggar hukum dipandang dari sudut hukum perdata. Bandung: Sumur Bandung.
Rahardjo, S. (2006). M. L. Panggabean (Ed.), Hukum dalam jagad ketertiban (Cet. I). Jakarta: UKI Press.
Setiawan, R. (1977). Pokok-pokok hukum perikatan. Bandung: Binacipta.
Sihombing, E. I. (2009). Segi-segi hukum tanah nasional dalam pengadaan tanah untuk pembangunan. Jakarta: Universitas Trisakti.
Sitorus, O., dkk. (1995). Pelepasan atau penyerahan hak atas tanah sebagai cara pengadaan tanah (Cet. I). Jakarta: CV Dassamedia Utama.
Soekanto, S. (n.d.). Pengantar penelitian hukum. Jakarta: Universitas Indonesia.
Soemardjono, M. S. W. (2008). Tanah dalam perspektif hak ekonomi, sosial dan budaya (Cet. I). Jakarta: Buku Kompas.
Subekti, & Tjitrosudibio. (2008). Kitab undang-undang hukum perdata. Jakarta: PT Pradnya Paramitha.
Subekti, R. (2016). Kebijakan pemberian ganti kerugian dalam pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum. Yustisia, 5(2), Mei-Agustus.
Sugiharto, U. S., & Muchsin, S. N. (2015). Hukum pengadaan tanah. Malang: Setara Press.
Sunggono, B. (2007). Metode penelitian hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Referendum : Jurnal Hukum Perdata dan Pidana

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.