Partisipasi Masyarakat Dalam Konservasi Penyu (Chelonioidea) di Desa Riabao dan Desa Duawutun Kecamatan Nagawutung Kabupaten Lembata

Authors

  • Sofian Syukur Universitas Nusa Cendana
  • Saryono Yohanes Universitas Nusa Cendana
  • Herinimus Ratu Udju Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.62383/parlementer.v1i4.378

Keywords:

Community Participation in Turtle Conservation, Riabao Village, Turtle Protection

Abstract

Conservation is one of the ways taken by the government to protect, conserve, and maintain biodiversity and its ecosystems from extinction. So that the provisions of Article 21 paragraph 2 of Law no.5 of 1990 concerning the Conservation of Natural Resources and Their Ecosystems are expressly regulated regarding the prohibition of trading and utilizing protected animals, including eggs and other parts. Poaching, turtle egg theft, and coastal pollution are some of the factors that cause the drastic decline in the population of these rare animals. One of the turtle conservation places in Lembata Regency is the Loang Turtle Conservation. This research is an empirical juridical research, namely reviewing and analyzing the turtle conservation process by the people of Riabao Village and Duawutun Village, and knowing the participation of the people of Riabao Village and Duawutun Village in turtle conservation efforts. By using a special approach and approach to legislation that examines the conformity between the applicable legal provisions and the facts that occur in the field. The results of this study show that: (1) Apart from the declining population and government policy attachment related to the prohibition of turtle hunting, another major factor in the establishment of this captivity geographically is because the Loang coastline is the destination area for the migration of turtles. (2) Community participation in conservation efforts of turtles as protected animals on the coast of Loang, Riabao Village and Duawutun Village, Nagawutung District, Lembata Regency, which was initially a group of conservation youth who felt very concerned about the survival of the ancient animal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdurkadir, M. (2005). Hukum dan penelitian hukum. Bandung: PT Citra Aditiya Bakti.

Adisasmita, R. (2006). Membangun desa partisipatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Adnyana, I.W., & Hitipuew, C. (2009). Panduan melakukan pemantauan populasi penyu di pantai peneluran di Indonesia. Jakarta: WWF-Indonesia.

Agus Dermawan, dkk. (2009). Pedoman teknis pengelolaan konservasi penyu. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan RI.

Ali, Z. (2013). Metode penelitian hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Ario, R., Wibowo, E., Pratikto, I., & Fajar, S. (2016). Pelestarian habitat penyu dari ancaman kepunahan di Turtle Conservation and Education Center (TCEC), Bali. Jurnal Kelautan Tropis, 19(1), 60. https://doi.org/10.14710/jkt.v19i1.602

Basrowi, & Suwandi. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Brannen, J. (2005). Memadu metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut. (2009). Pedoman teknis: Pengelolaan konservasi penyu. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan RI.

Hadjon, P. M., & Djatmiati, T. S. (2005). Argumentasi hukum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hajar, M. (2015). Model-model pendekatan dalam penelitian hukum dan fiqh. Pekanbaru: UIN Suska Riau.

Hasan, M. I. (2002). Pokok-pokok materi metodologi penelitian & aplikasinya. Bogor: Ghalia Indonesia.

Indriawan, R. (2016). Metodologi penelitian. Jakarta: PT Rafika Aditama.

Isbandi, R. A. (2007). Perencanaan partisipatoris berbasis komunitas: Dari pemikiran menuju penerapan. Depok: FISIS Universitas Indonesia.

Isbandi. (2007). Dinamika perkoperasian Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Koentjaraningrat. (1985). Kebudayaan, mentalisasi pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.

Koentjaraningrat. (2009). Perspektif budaya. Jakarta: Rineka Cipta.

Lasmi, & Ningtyas, C. (2021). Identifikasi ancaman dan peran masyarakat pesisir terhadap kelestarian penyu di pantai Riangdua Kabupaten Lembata. Jurnal Bahari Papadak, 2(2), 101–104.

Manurung, B., Erianto, & Rifanjani, S. (2015). Karakteristik habitat tempat bertelur penyu di kawasan Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Jurnal Hutan Lestari, 4(69), 205–212.

Marzuki, P. M. (2011). Penelitian hukum. Jakarta: Kencana Media Grup.

Pabundu, M. (2005). Metode penelitian geografi (pp. 63-75). Jakarta: Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539.

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3803.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3804.

Radjab, E., & Jam’an, A. (2017). Metodologi penelitian bisnis. Makassar: Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Setiadi, M. E., & Kolip, U. (2013). Pengantar sosiologi: Pemahaman fakta dan gejala permasalahan sosial, teori dan pemecahannya. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Soekanto, S. (1986). Pengantar penelitian hukum. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press.

Soekanto, S., & Mahmudji, S. (2003). Penelitian hukum normatif: Suatu tinjauan singkat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryaningrat, B. (1985). Pemerintahan administrasi desa dan kelurahan. Jakarta: Aksara Baru.

Tilaar, H. A. R. (2009). Kekuasaan dan pendidikan: Manajemen pendidikan nasional dalam pusaran kekuasaan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tjokroamidjojo, B. (1974). Perencanaan pembangunan. Jakarta: PT. Gunung Agung.

Tohirin. (2012). Metode penelitian kualitatif. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014, Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495.

Widjaja. (2003). Otonomi daerah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Downloads

Published

2024-12-08

How to Cite

Sofian Syukur, Saryono Yohanes, & Herinimus Ratu Udju. (2024). Partisipasi Masyarakat Dalam Konservasi Penyu (Chelonioidea) di Desa Riabao dan Desa Duawutun Kecamatan Nagawutung Kabupaten Lembata. Parlementer : Jurnal Studi Hukum Dan Administrasi Publik, 1(4), 235–245. https://doi.org/10.62383/parlementer.v1i4.378

Similar Articles

<< < 1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.