Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Penyuapan oleh Pengusaha di Timor Tengah Utara Kepada Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat dalam Tindak Pidana Korupsi Proyek Pembangunan Jalan Nona Manis di Kecamatan Biboki Anleu

Authors

  • Leonora Mathilda Safe Universitas Nusa Cendana
  • Bhisa Vitus Wihelmus Universitas Nusa Cendana
  • Orpa G. Manuain Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.62383/presidensial.v1i3.100

Keywords:

Criminal Liability, Bribery, Corruption

Abstract

This research is empirical juridical, with the aim of finding out the qualifications for regulating criminal acts of bribery committed by the head of a Non-Governmental Organization and to find out the criminal responsibility. The expected benefit of this research is that it can provide knowledge, can be an accurate source and become a reference for similar research. regarding the discipline of Criminal Law, especially Anti-Corruption Education.This result shows that the qualification of the regulation of criminal acts in the case of the chairman of the Non-Governmental Organization is contained in Article 23 of Law Number 31 of 1999 concerning the Eradication of Corruption and other criminal acts related to corruption. then the proof of the article of other criminal acts related to corruption, of which there are three articles that do not have to be accompanied by state losses. If it is connected with the Decision of the Constitutional Court Number 25 of 2016 specifically Article 2 and Article 3, the name of which is a formal offense to a material offense, it is mandatory that there must be state losses. But specifically Article 21, Article 22 and Article 23, the proof of his actions does not have to be a state loss because the qualification of the crime is a formal crime, not a material crime, so the change in mindset of the regulation and qualification of the crime in Law Number 31 of 1999 concerning the Eradication of Criminal Acts of Corruption from formal to material is only for Article 2 and Article 3. Criminal liability of the General Chairperson of the Anti-Corruption People's Alliance (ARAKSI) for committing a criminal act, with the existence of an unlawful act seen from the qualification of the regulation of the criminal act, then violating Article 23 of Law Number 31 of 1999 concerning the Eradication of Criminal Acts of Corruption

Downloads

Download data is not yet available.

References

Buku

Ali, M. (2001). Dasar-dasar hukum pidana. Sinar Grafika.

Arsyad, J. H. (2017). Korupsi dalam perspektif HAN. Sinar Grafika.

Ashofa, B. (2001). Metode penelitian hukum. Rineka Cipta.

Chazawi, A. (2005). Hukum pidana materil dan formil korupsi di Indonesia. Bayu Media.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. (1995). Kamus besar bahasa Indonesia. Balai Pustaka.

Hartanti, E. (2007). Tindak pidana korupsi. Sinar Grafika.

Hartanti, E. (2014). Tindak pidana korupsi. Sinar Grafika.

Klitgaard, R. (2001). Membasmi korupsi. Yayasan Obor Indonesia.

Lamintang. (1997). Dasar-dasar hukum pidana di Indonesia. PT. Citra Aditya Bakti.

Moeljatno. (2008). Asas-asas hukum pidana. PT Rineka Cipta.

Muladi, & Priyatno, D. (2013). Pertanggungjawaban pidana korporasi. Prenadamedia.

Napitupulu, D. (2010). KPK in action. Raih Asa Sukses.

Prodjohamijojo, M. (1997). Memahami dasar-dasar hukum pidana Indonesia. Pradnya Paramita.

Qordhawi. (1997). Responsi hukum pidana: Penyertaan dan gabungan tindak pidana. Armico.

Setiyono, H. (2003). Kejahatan korporasi. Bayumedia.

Sianturi, M. S. R. (1996). Asas-asas hukum pidana Indonesia dan penerapannya (Cet. IV). Jakarta.

Sjahdeini, S. R. (2017). Tindak pidana korporasi dan seluk-beluknya. Kencana.

Soekanto, S. (1986). Pengantar penelitian hukum. UI Press.

Soerjono, & Abdurrahman. (1999). Metode penelitian suatu pemikiran dan penerapan. Remika.

Wantjik, K. (2022). Tindak pidana. Ghalia Indonesia.

Wiyono, R. (2008). Pembahasan undang-undang pemberantasan tindak pidana korupsi. Sinar Grafika.

Zainuddin, A. (2006). Sosiologi hukum. Sinar Grafika.

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874).

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150).

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5430).

Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmedagri) Nomor 8 Tahun 1990 tentang Pembinaan Lembaga Swadaya Masyarakat.

Jurnal dan Artikel

Herdiansah, G., & Ganjar, A. (2016). Peran organisasi masyarakat (Ormas) dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dalam menopang pembangunan di Indonesia. Jurnal Sosioglobal, 1(1), Press Rilis Koalisi Masyarakat Sipil Tolak PERPU Ormas.

Hidayah, K. (2016). Tindak pidana suap menurut ketentuan hukum pidana nasional dan hukum Islam (Studi perbandingan) (Undergraduate thesis, Universitas Negeri Alauddin, Makassar).

Islami, R. (2016). Tinjauan yuridis terhadap tindak pidana korupsi (Studi kasus penyalahgunaan kewenangan oleh kepala desa Putusan PN Makassar No. 99/Pid.Sus/2013/PN. Mks.) (Undergraduate thesis, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar).

Kurniadi, H. I. (2017). Analisis hukum tindak pidana gratifikasi melalui hibah dalam tindak pidana korupsi (Undergraduate thesis, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, Makassar).

Muladi. (n.d.). Tindak pidana suap sebagai core crime mafia peradilan dan penanggulangannya. Paper presented at Seminar Nasional “Suap, Mafia Peradilan, Penegakan Hukum dan Pembaharuan Hukum Pidana”, Kerjasama FH UNDIP dengan KY, Semarang. Retrieved August 19, 2023.

Sutrisna, & I Gusti, B. (1986). Peranan keterangan ahli dalam perkara pidana (Tinjauan terhadap pasal 44 KUHP). In A. Hamzah (Ed.), Bunga rampai hukum pidana dan acara pidana (pp. 44–55). Jakarta.

Wismoyo, H. O. (2015). Pertanggungjawaban pidana pemberi dan penerima suap serta upaya penanggulangan terjadinya suap (Undergraduate thesis, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palembang).

Published

2024-09-10

How to Cite

Leonora Mathilda Safe, Bhisa Vitus Wihelmus, & Orpa G. Manuain. (2024). Tinjauan Yuridis Tindak Pidana Penyuapan oleh Pengusaha di Timor Tengah Utara Kepada Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat dalam Tindak Pidana Korupsi Proyek Pembangunan Jalan Nona Manis di Kecamatan Biboki Anleu. Presidensial: Jurnal Hukum, Administrasi Negara, Dan Kebijakan Publik, 1(3), 147–156. https://doi.org/10.62383/presidensial.v1i3.100

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.