Implementasi Pemberian Cuti Mengunjungi Keluarga bagi Narapidana berdasarkan PERMENKUMHAM Nomor 16 Tahun 2023

(Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Gunung Sugih)

Authors

  • Baharudin Baharudin Universitas Bandar Lampung
  • Dimas Ferdian Universitas Bandar Lampung

DOI:

https://doi.org/10.62383/desentralisasi.v2i2.567

Keywords:

Implementation, Family Visiting Leave, Prisoners, Class II B Correctional Facility Gunung Sugih

Abstract

The Family Visiting Leave Programme at Class II B Gunung Sugih Correctional Facility faces obstacles due to the imbalance between the number of officers and the workload that must be handled. In addition, limited facilities and lack of supporting facilities in prisons also hamper the effectiveness of the implementation of this programme. This research aims to analyse the implementation of Family Visiting Leave for prisoners in Class II B Gunung Sugih Correctional Facility and the obstacles faced based on Permenkumham Number 16 of 2023. This research uses a normative juridical approach through literature study and document analysis, as well as an empirical approach through observation and interviews. The data was analysed using qualitative juridical methods to draw conclusions based on empirical findings in the field. The results of this study indicate that the provision of Family Visiting Leave at Class II B Gunung Sugih Correctional Facility is given to prisoners who have shown good behaviour and have served at least half the criminal period, as part of an effort to encourage social reintegration. However, the programme faces a number of obstacles, including internal issues such as the low quality of human resources (HR) and overcrowding that hamper the effectiveness of its implementation. In addition, there are external obstacles that include negative stigma from the community as well as a lack of cooperation between the prison and related agencies, which affect the success of the programme.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Asmawati, H. (2022). Analisis Penguatan Sistem Pemasyarakatan Melalui Konsep Reintegrasi Sosial. Jurnal Mengkaji Indonesia, 1(2), 172–186. https://doi.org/10.59066/jmi.v1i2.209

Hamja. (2022). Implikasi Overcrowding Terhadap Lembaga Pemasyarakatan Di Indonesia. Mimbar Hukum, 34(1), 296–324.

Hanafi, H. (2023). Upaya Regulatif Pemenuhan Hak-Hak Narapidana Pada Sistem Pemasyarakatan di Indonesia. Al-Adl : Jurnal Hukum, 15(2), 380–403. https://doi.org/10.31602/al-adl.v15i2.7286

Irmawanti, N. D., & Arief, B. N. (2021). Urgensi Tujuan Dan Pedoman Pemidanaan Dalam Rangka Pembaharuan Sistem Pemidanaan Hukum Pidana. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 3(2), 217–227. https://doi.org/10.14710/jphi.v3i2.217-227

Iswari, F., & Azriadi. (2022). Tindak Pidana Ekonomi Serta Pengaturannya Dalam Sistem Hukum Indonesia. Sumbang 12 Law Journal, 1(1), 1–22.

Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 jo Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat.

Pradipta, O. Y., & Subroto, M. (2022). Penerapan Pelaksanaan Cuti Mengunjungi Keluarga Sebagai Hak Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, 10(1), 406–414.

Prayoga, A., Muhammad, A., & Tando, C. E. (2023). Peran Lembaga Pemasyarakatan Dalam Sistem Peradilan Pidana Pada Proses Pembinaan Sebagai Tujuan Akhir Pemidanaan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 5(1), 5987–5993. http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/12527

Rahmat, D., NU, S. B., & Daniswara, W. (2021). Fungsi Lembaga Pemasyarakatan Dalam Pembinaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan. Widya Pranata Hukum: Jurnal Kajian Dan Penelitian Hukum, 3(2), 134–150.

Ronaldo, R.-, Emirzon, J., & Yuningsih, H. (2022). Pelaksanaan Pembuktian Tindak Pidana Pencucian Uang Dalam Hasil Kejahatan Narkotika. Lex LATA, 4(1), 8–16. https://doi.org/10.28946/lexl.v4i1.1296

Saputra, S. N. E., & Isnawati, M. (2022). Overcrowding Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Dalam System Pemidanaan Di Indonesia. Pagaruyuang Law Journal, 6(1), 52–70. https://doi.org/10.31869/plj.v0i0.3822

Suandika, I. N., & Wirasatya, G. N. (2021). Fungsi Lembaga Pemasyarakatan Dalam Melaksanakan Pembinaan Terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Jurnal Ilmiah Raad Kertha, 4(1), 71–81.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Hasil Amandemen.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan

Yulianto, R. F., & Anwar, U. (2022). Pelaksanaan Need and Risk Assessment Sebagai Strategi Penerapan Tujuan Sistem Pemasyarakatan. Media Keadilan: Jurnal Ilmu Hukum, 13(1), 47–64. http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmkDOI:https://doi.org/10.31764/jmk.v13i1.7727

Downloads

Published

2025-04-09

How to Cite

Baharudin Baharudin, & Dimas Ferdian. (2025). Implementasi Pemberian Cuti Mengunjungi Keluarga bagi Narapidana berdasarkan PERMENKUMHAM Nomor 16 Tahun 2023 : (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Gunung Sugih) . Desentralisasi : Jurnal Hukum, Kebijakan Publik, Dan Pemerintahan, 2(2), 01–12. https://doi.org/10.62383/desentralisasi.v2i2.567

Similar Articles

<< < 1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.