Kajian Yuridis Terhadap Cryptocurrency Ilegal Dalam Prespektif Tindak Pidana Pencucian Uang
DOI:
https://doi.org/10.62383/pk.v1i4.128Keywords:
Illegal Cryptocurrency, Money Laundering, Juridical studiesAbstract
This study aims to find out what are the forms of modes in the crime of Money Laundering Using Illegal Cryptocurrency Media as well as Criminal Law policies in an effort to overcome the occurrence of Money Laundering Crimes through illegal Cryptocurrency Media. To answer the above problems, this Research Method uses the Normative Law research method which focuses on research on written regulations or legislation or research based on rules or norms that apply in society. The results of the discussion in this study show that, (1) The mode of operation used by the perpetrators in the crime of money laundering through Cryptocurrency media is by trading and investment methods along with several other methods. The perpetrators take advantage of the transaction system on cryptocurrencies that are closed or anonymous so that the perpetrators get an opening to launch criminal acts. 2) Even with existing legal regulations, there are still criminal acts, especially TPPU which are carried out through illegal cryptocurrencies, so it is better for the government to make rules or make legal updates on how to process related to Money Laundering Crimes using cryptocurrencies which include crypto platforms, both legal and illegal.
Downloads
References
Adi Darmawansyah. (2021). Eksistensi cryptocurrency sebagai alat pembayaran dan sarana tindak pidana pencucian uang.
Amrani, H. (2019). Politik pembaruan hukum pidana. Bookstore UII Press.
Armia, M. S. (2022). Penentuan metode & pendekatan penelitian hukum. Lembaga Kajian Konstitusi Indonesia (LKKI).
BAPPEBTI. (2011). Perdagangan berjangka komoditi. Kementerian Perdagangan RI.
Budi Sutrisno. (2018). Blockchain dan cryptocurrency: Peran teknologi menuju inklusi keuangan. Departemen Sosiologi, FISIP, Universitas Padjadjaran.
Chandra, T. Y. (2022). Hukum pidana. Pt Sangir Multi Usaha.
Finanda Pramudya. (2020). Pertanggungjawaban pelaku money laundering melalui Binance Coin. Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret.
Garnasih, Y. (2015). Penegakan hukum anti pencucian uang dan permasalahannya di Indonesia. PT Raja Grafindo Persada.
Gayung Utami. (2022). Analisis yuridis penggunaan cryptocurrency (Bitcoin) sebagai sarana tindak pidana pencucian uang. Fakultas Hukum, Universitas Negeri Surabaya.
Haryadi, D. (2012). Kebijakan integral penanggulangan cyber di Indonesia. VLima.
Kementerian Perdagangan RI. (2021). Mekanisme pengawasan di bidang perdagangan berjangka komoditi. Kementerian Perdagangan RI.
Kementerian Perdagangan RI. (2023). BAPPEBTI perkuat perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Kenedi, J. (2017). Kebijakan hukum pidana (penal policy) dalam sistem penegakan hukum di Indonesia. Pustaka Pelajar.
Kopong Medan, K., & Masu, R. (2010). Politik hukum pidana. Undana Press.
Kurnia Azzahra. (2021). Perlindungan hukum terhadap investor dalam transaksi Bitcoin. Universitas Diponegoro.
Mardiana Rahmawati. (2022). Hukum cryptocurrency sebagai alat transaksi (Analisis perbandingan hasil putusan Bahtsul Masa’il PWNU Jawa Timur dan PWNU Yogyakarta).
Maroni. (2016). Pengantar politik hukum pidana. Cv Anugrah Utama Raharja.
Martina Sari. (2020). Pengawasan BAPPEBTI terhadap pialang perdagangan berjangka dalam hal tindakan menyalahgunakan dana nasabah. Universitas Brawijaya.
Muhaimin. (2020). Metode penelitian hukum. Mataram University Press.
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. (2018). Tipologi pencucian uang. PPATK Indonesia.
Sibuea, H. (2010). Politik hukum. Krakataw Books.
Syarifuddin. (2020). Tata cara penanganan aset hasil tindak pidana. PT Imaji Cipta Karya.
Tim Riset Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. (2020). Tipologi pencucian uang. PPATK Indonesia.
Yuhelson, H. (2018). Politik hukum pidana & sistem hukum pidana di Indonesia. Zahir Publishing.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Pemuliaan Keadilan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.